29 Oktober 2016

review: In A Blue Moon


Kakek Lucas mulai berbicara, tetapi Lucas tidak terlalu mendengarkan. Pikirannya dipenuhi satu pertanyaan: Apakah Sophie Wilson masih membencinya? —hal. 19


Judul: In A Blue Moon
Penulis: Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 320 halaman
Tahun cetak: 2015—pertama
ISBN: 978-602-03-1462-4

Rating: 5/5 bintang

----------

Lucas Ford kembali bertemu dengan Sophie Wilson setelah sepuluh tahun berlalu. Selama sepuluh tahun pula, Sophie Wilson masih membenci Lucas Ford atas apa yang dulu dilakukan pria itu padanya ketika mereka SMA. Dalam rasa bencinya, Lucas diperkenalkan kepada Sophie sebagai calon tunangannya oleh Thomas Wilson—kakeknya—dan Gordon Ford—teman Gramps sekaligus kakek Lucas Ford. Lucas merasa bahwa ini adalah kesempatannya untuk mengubah pendapat Sophie tentang dirinya.

Seiring dengan waktu dan pertemuan keduanya, Lucas menyadari bahwa ia mulai menyukai Sophie seperti dulu ketika SMA—namun saat itu ia melakukan hal bodoh dengan menyangkalnya dan membuat Sophie menderita. Sophie pun juga mulai melunak dan hubungan keduanya mulai membaik. Perlahan-lahan Sophie kehilangan rasa bencinya pada Lucas dan merasa bahwa pria tersebut dapat membuatnya berdebar-debar.

Di tengah hubungan keduanya yang mulai membaik dan tumbuh, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa di sisi Lucas ada Miranda Young—seorang model, yang dianggap sebagai teman dekat oleh Lucas—yang salah mengartikan hubungan mereka serta kemunculan pria dari masa lalu Sophie—Adrian Graves. Lucas dan Sophie harus saling percaya dan mengambil keputusan.

----------

Seperti ketika baca buku Ilana Tan yang sebelum-sebelumnya, ciri khas penuturan Ilana Tan yang manis sangat terasa. Penuturannya juga mengalir dan ringan. Semua alur dan kejadian terasa ada di komposisi yang pas sehingga ceritanya menjadi pas dan nggak berlebihan. Inti yang diangkat sebenarnya cukup klise yaitu tentang hubungan cinta dan benci. Di mana, di buku ini Sophie membenci Lucas sedangkan Lucas menyukai Sophie. Tapi, seperti yang sudah aku katakan tadi, ciri khas penuturan Ilana Tan yang manis dan mengalir membuat ceritanya nggak terasa klise.

Dengan konflik sederhana di mana Sophie membenci Lucas sedangkan Lucas berusaha membuat Sophie melunak padanya sebenarnya cukup sederhana. Tapi, elemen-elemen yang ada—dengan kehadirannya yang kuat—memperkuat dan membuat cerita ini berjalan dengan menyenangkan dan enak untuk diikuti. Semua kejadian dan tingkah laku tokohnya terasa pas dengan sifat mereka jadi nggak ada adegan yang terkesan drama menye-menye gitu.

Hubungan antara Sophie dan Lucas digambarkan dengan sangat manis. Seiring berjalannya cerita terasa banget bagaimana Sophie akhirnya melunak dan luluh atas kebenciannya terhadap Lucas. Interaksi mereka, di mana Sophie terkesan judes di awal-awal karena rasa bencinya terhadap Lucas, sedangkan Lucas hanya santai menanggapi kejudesan Sophie berasa imbang. Baik Sophie maupun Lucas berasa saling mengisi dan mengimbangi, nggak ada yang mendominasi. Banyak interaksi Sophie dan Lucas baik berupa SMS, telepon, dialog atau reaksi tubuh yang kadang-kadang sukses buat aku senyum karena terlalu manis.

Keberadaan tokoh seperti Miranda dan Adrian nggak membuat risih atau mengganggu. Malah, rasanya mereka sangat diperlukan untuk menguji cinta Sophie dan Lucas. Kehadiran Miranda yang kayak tokoh antagonis nggak membuat aku sebal sama dia. Entah kenapa, tapi seberapa berusahanya dia dari awal sampe puncak usaha dia yang terasa berlebihan pun nggak membuat aku geregetan sampai rasanya pingin ngumpat dia. Rasanya kayak angin lalu aja. Sedangkan kehadiran Adrian nggak terlalu mengkhawatirkan karena rasionya yang nggak terlalu banyak.

Ending buku ini berhasil membuat aku menutup buku sambil tersenyum. Sophie dan Lucas lagi-lagi mencuri hati walau sudah di halaman-halaman terakhir. Sophie dan Lucas berhasil mencuri hatiku. Sophie dengan sok judesnya padahal dia lembut dan Lucas yang gentle dan sweet—beberapa kali dia bawain Sophie bunga. Lima bintang untuk Sophie dan Lucas yang berhasil mencuri hatiku sampai halaman terakhir.

"Kau mungkin tidak sempurna, tapi kau sempurna untukku."— Lucas