31 Agustus 2016

review: Camar Biru


Sambil membayangkan itu semua, gue jadi sadar, bahwa Adith adalah orang paling berpengaruh dalam kehidupan gue, yang kehadirannya selalu gue butuhkan, yang kekonsistenannya selalu membuat gue tenang. Itu semua yang menjadikannya orang paling penting, karena gue tahu, dari semua orang yang ada, dia satu-satunya yang memutuskan untuk tetap tinggal.


Judul: Burung Camar
Penulis: Nilam Suri
Penerbit: Gagasmedia
Tebal: 288 halaman
Tahun cetak: 2013—kedua (pertama:2012)
ISBN: 978-979-780-603-3

Rating: 4/5 bintang

***

Nina dan Adith mengikat janji mereka ketika mabuk dengan lambang burung camar dari kertas. Saat itu Nina bertanya pada Adith bagaimana jika tidak ada laki-laki yang mau dengannya. Adith pun membuat janji pada Nina jika sepuluh tahun mendatang Nina belum menikah, maka Adith akan menikahinya. Sepuluh tahun dari janji itu dibuat, Nina belum juga menikah, dan mereka memutuskan menepati janji mereka.

23 Agustus 2016

review: Sabtu Bersama Bapak


Ada alasan yang kuat mengapa, sang Ibu membolehkan mereka memutar video Bapak yang baru, setiap Sabtu sore, sesudah azan Ashar.

Bagi Satya dan Cakra, ini adalah waktu terbaik mereka setiap minggu.

Sabtu bersama Bapak.


Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit: Gagasmedia
Tebal: 288 halaman
Tahun cetak: 2016—kedua puluh tiga (Pertama: 2014)
ISBN: 978-979-780-721-4

Rating: 5/5 bintang

***

Bapak meninggal ketika Satya dan Cakra masih kecil. Sebelum meninggal, Bapak meninggalkan banyak video untuk Satya dan Cakra. Bapak ingin Satya dan Cakra tetap bisa tumbuh dalam didikannya. Ketika mereka punya pertanyaan mereka tahu harus mencari jawaban ke mana.

Satya akhirnya menjadi seorang Bapak bagi ketiga putranya, Ryan, Miku dan Dani. Ia menjadi pemimpin dalam keluarga kecilnya bersama Rissa. Tapi kepribadiannya yang sudah terbentuk dari kecil menjadi penyebab permasalahan kecil dalam keluarganya. Satya pun belajar dari video Bapak bagaimana harus menjadi seorang Bapak yang baik.