21 Oktober 2016

review: First Time in Beijing (Setiap Tempat Punya Cerita #3)


Namun, bukan itu yang membuatku gelisah. Melainkan sesuatu tentang sikap Daniel. Sikapnya saat bicara, saat menatap, juga saat sesekali memberi perhatian kecil yang selama ini tak pernah ia lakukan padaku.


Judul: First Time in Beijing
Seri: Setiap Tempat Punya Cerita #3
Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Bukune
Tebal: 352 halaman
Tahun cetak: April 2013—pertama
ISBN: 978-602-220-099-4

Rating: 4/5 bintang

----------

Lisa pindah ke Beijing setelah Ibunya meninggal dan tinggal bersama Ayahnya yang sudah lama berpisah dengan Ibunya. Ayah Lisa sudah memiliki keluarga baru bersama seorang wanita bernama Vivian. Di Beijing, Ayahnya memiliki sebuah restoran yang menyajikan berbagai menu makanan Asia termasuk Indonesia bernama Restoran Shan. Lisa yang sebelumnya tidak pernah memasak dipaksa ayahnya untuk memasak karena kebetulan Restoran Shan baru saja kehilangan salah satu juru masaknya. Ayah Lisa berharap suatu saat Lisa bisa melanjutkan Restoran Shan.

Pekerjaannya sebagai juru masak di restoran Ayahnya membuat Lisa bertemu dengan Daniel—salah satu juru masak handal Restoran Shan—dan Alex—pemuda dari Indonesia yang sudah menyelesaikan studinya di Beijing dan mengisi waktu sisa visanya dengan bekerja paruh waktu sebagai tour guide. Bersama Daniel, Lisa banyak belajar memasak dan berbahasa, sedangkan dengan Alex, Lisa banyak mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di negara Cina.

Pribadi Daniel yang hangat dan menyenangkan membuat Lisa berteman akrab dengan Daniel. Kedekatan antara Lisa dan Daniel membuat Daniel berani menyatakan perasaannya pada Lisa. Respon Lisa yang tidak sesuai harapan Daniel membuat Lisa merasa sudah membuat keadaan kacau. Daniel meninggalkan Restorant Shan dan pindah ke Sixth Tables. Di tengah kekacauan yang Lisa lalui, kenyataan pahit yang terungkap membuatnya makin kacau. Ketika keadaan semakin kacau dan pahit, Lisa hanya punya satu pilihan: menjalaninya.

----------

First Time in Beijing bercerita tentang kehidupan Lisa setelah ia menetap di Beijing dan berkerja di restoran Ayahnya. Ceritanya banyak berputar di hubungan Lisa—Daniel sebagai teman dan rekan kerja, Lisa—Alex sebagai sesama orang Indonesia dan teman berkeliling Cina dan hubungan Lisa dengan Ayahnya yang memang sudah lama hidup berjauhan. Aku suka bagaimana pembawaan Daniel dan Lisa yang terasa pas dan manis. Menurutku, memang cocok kalau dijadiin pasangan.

Cukup terganggu dengan adanya beberapa tokoh yang sebenarnya mempengaruhi cerita tapi kurang digali keberadaannya. Rasanya cuma muncul ketika dibutuhkan lalu hilang begitu aja dan nanti kembali lagi kalau dibutuhkan. Contohnya, Yu Shiwen. Tokoh ini sebenarnya mempengaruhi naik turun cerita hubungan Lisa dan Daniel, tapi kehadirannya ya begitu aja. Selalu cuma jadi batu kerikil hubungan Lisa dan Daniel tapi nggak pernah secara lebih dalam dikenalkan.

Buku ini terasa sedikit beda dari seri STPC karena adanya tambahan unsur kuliner. Penurutannya manis dan mengalir, juga terasa lebih dekat karena diceritakan dari POV Lisa. Alurnya santai dan penempatan 'kejutan' yang bisa mempengaruhi naik turun ceritanya juga terasa pas. Cuma, dari awal sampai akhir rasanya hubungan Daniel dan Lisa runyam banget. Endingnya sweet, cuma lagi rasanya penyelesaian yang ada tuh kurang gereget. Rasanya tuh kayak naik roller coaster yang pas naiknya tinggi dan landai banget tapi turunnya flat bahkan nggak ada setengah dari ketinggian pas naik.


Waktu memang selalu berputar lebih cepat dari kesadaran kita. Tapi, kamu percaya, kan? Kalau kekuatan cinta bisa membuat hal-hal tak terduga bisa terjadi di muka bumi?